Bidang Intellectual Capital telah menerima signifikan profesional dan ketertarikan akademik. Secara khusus, kebanyakan pengukuran Intellectual Capital dan model pelaporan telah dikembangkan oleh para akademisi, konsultan dan praktisi.

Populer model yang digunakan untuk membangun laporan Intellectual Capital termasuk Kaplan dan Norton, Äôs Balanced Scorecard (Kaplan dan Norton, 1992), Karl-Erik Sveiby, Aktiva Monitor tidak berwujud (Sveiby, 1997) dan Skandia, (Edvinsson dan Malone, 1997). Masing-masing kerangka kerja pelaporan akan secara singkat dibahas di bawah ini.

Balanced Scorecard

Balanced Scorecard terdiri dari empat perspektif: keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan. Semua empat perspektif gabungan tersebut memberikan pemahaman tentang visi dan strategi unit bisnis. Masing-masing perspektif diartikulasikan dengan mengidentifikasi kegiatan inti yang paling berpengaruh positif pada nilai yang diciptakan untuk unit bisnis. Upaya Balanced Scorecard upaya untuk memperluas fokus dari manajer untuk melihat lebih jauh informasi keuangan jangka pendek ke arah intangible item lain yang terlibat dalam proses pembuatan value.

Aktiva Monitor Tidak Berwujud (IAM)

Serupa dengan Balanced Scorecard, Sveiby Karl Erik, Äôs (1997) Aktiva Monitor Tidak berwujud (IAM) melaporkan informasi kualitatif dan lainnya yang terkait dengan intelektual modal perusahaan. IAM bertujuan untuk menyajikan sebuah account yang lebih lengkap dan realistis, kinerja perusahaan dan masa depan bisnis yang potensial. Menurut Sveiby Intelectual Capital diklasifikasikan menjadi tiga bagian: internal modal,
eksternal modal, dan kompetensi karyawan. Internal modal termasuk organisasi struktur, parameter hukum, sistem manual, penelitian dan pengembangan, dan software. eksternal modal termasuk merek, dan hubungan pelanggan dan pemasok. kompetensi Karyawan  meliputi pendidikan dan pelatihan staf profesional yang pokok generator pendapatan.

Skema Nilai Skandia (SVS)

Skema Nilai Skandia (Edvinsson dan Malone, 1997) menawarkan konseptual
pemahaman tentang bagaimana hubungan antara Intellectual Capital dan keuangan (tradisional akuntansi) modal dalam menentukan nilai pasar perusahaan. Pasar nilai dipandang sebagai produk modal keuangan dan Intellectual Capital, yang mana terdiri dari modal manusia, modal struktural, modal pelanggan, modal organisasi dan modal inovasi proses.

Ketiga kerangka populer tersebut memasukkan unsur-unsur yang berbeda dalam dasar-dasar penilaian. Sebagai contoh: Balanced Scorecard berfokus pada proses internal, pelanggan, pembelajaran & pertumbuhan, dan perspektif keuangan; IAM berfokus pada internal modal, modal eksternal dan kompetensi personel, sedangkan Skema Nilai Skandia memberikan upaya untuk mengukur modal manusia, modal struktural dan modal organisasi.

Leave a Reply